Jumat, 18 Desember 2009

Boediono : Saya belum melihat urgensi yang mengharuskan saya harus non-aktif..


Wakil presiden Boediono menyatakan belum melihat urgensi yang mengharuskan dirinya mengnonaktifkan jabatan wakil presiden yang disandangnya. Hal ini diungkapkan staf ahli wapres bidang media, Yopi Hidayat. Hal ini diungkapkan setelah panitia khusus angket skandal bank Century yang meminta wapres segera mengnonaktifkan jabatan wapres yang dipegangnya. Selain Boediono, menkeu dan beberapa pejabat negara juga diminta untuk melakukan hal yang sama. Permintaan dari panitia angket ini diusulkan setelah disepakati secara aklamasi oleh anggota panitia angket. Alasannya, biar tidak mengganggu kinerja pejabat negara yang bersangkutan mengingat pejabat negara yang dimaksud akan menjalani pemeriksaan atau dimintai keterangan tentang baill out bank Century oleh panitia angket.

Namun, kesepakatan panitia angket ini juga mendapat kritikan dari berbagai pihak. Alasannya, DPR khususnya panitia angket dianggap melampaui hak prerogratif presiden sebagai kepala negara yang seyogyanya keputusan " mengnonaktifkan pejabat " seperti itu hanya diambil oleh presiden. DPR juga dikritik, supaya jangan terlalu banyak menghimbau presiden. Jika banyak menghimbau, maka akan turun kewibawaannya sebagai lembaga legislstif, ungkap pakar hukum tata negara yang juga mengkritik keputusan panitia angket.

Sampai saat ini, presiden belum menanggapi keputusan panitia angket. Karena presiden masih mengikuti KTT perubahan iklim di Denmark.

Peringatan Dari Minyak Dunia...

Mendekati awal tahun baru 2010, harga minyak kembali merangkak naik. Pada transaksi komoditas bursa di Asia ( jum'at, tanggal 18 desember 2009 ) lonjakan harga mencapai kisaran 73 dollar AS per barrel. Lonjakan harga terjadi karena para eksportir minyak OPEC berencana tidak akan mengubah kuota produksinya. Kalangan investor terus mengamati dengan cermat dan teliti apa yang akan diputuskan oleh OPEC.

Apakah harga minyak akan terus melambung ?? Mengingat semakin panasnya hubungan antara Iran dengan Amerika. Iran, yang notabene menjadi salah satu negara pengekspor minyak dunia baru-baru ini meluncurkan roket untuk antisipasi serangan musuh. Jika hubungan Amerika dengan Iran tidak kunjung membaik, niscaya harga minyak akan mungkin terus terganggu.

Kita tahu minyak adalah pokok segala-galanya. Lihat saja, jika pemerintah Indonesia menaikan harga minyak ( BBM ) maka tidak mungkin tidak ada penentangan dari berbagai kalangan, terutama mahasiswa yang pastinya akan menentang kebijakan kenaikan BBM tersebut. Sudah menjadi memori ketika aksi mahasiswa UNAS menentang kenaikan BBM di depan kampus mereka berakhir bentrok. Polisi dibantu warga yang kesal dengan kemacetan yang parah saat aksi mahasiswa itu bentrok dengan mahasiswa UNAS. Sampai-sampai polisi kehilangan kontrol kewibawaanya yang harus dijaga. Polisi menyerang kedalam kampus UNAS yang mengakibatkan kehancuran kampus UNAS. Hasilnya mahasiswa banyak yang terluka parah, sampai ada yang meninggal karena luka parah akibat keteledoran polisi.

Itulah salah satu dampak sosial yang terjadi dalam masyarakat kita bila pemerintah menaikan BBM. Selain dampak sosial lainnya yang masih banyak dan lebih menyedihkan jika BBM naik " dinaikan pemerintah " .

Minggu, 13 Desember 2009

Kantor Menteri Keuangan Sri Mulyani Memutar Rekaman Video Rapat KSSK...

Sri Mulyani membantah pernyataan anggota pansus yakni Bambang Susatyo yang menyebutkan bahwa Sri Mulyani bertemu dan berbincang dengan bos bank Century pada saat jalannya rapat KSSK di kantor depkeu. Hal ini dipertegas oleh menteri keuangan bebarengan dengan jumpa pers pemutaran rekaman video suasana rapat KSSK di depkeu. Menteri keuangan beserta jajarannya yang dimoderatori oleh Wimar Witoelar memutar video saat rapat KSSK. Dalam rekaman video tersebut terlihat pula Gubernur BI saat itu yakni Boediono, ketua UKP3R Marsilam Simanjutak, sekertaris KSSK Raden Pardede dan konsultan hukum Arif Surowijoyo. Rapat itu sendiri dihadiri oleh sedikitnya 35 orang.

Raden Pardede menjelaskan, rapat itu bukan rapat pengambilan keputusan tetapi masih dalam tahap awal. Rekaman yang disebut-sebut oleh Bambang ialah rekaman rapat awal tadi, tambah Pardede. Dan bukan suara Robert melainkan suara Marsilam Simanjutak, tambah Pardede. Rapat itu sendiri dilaksanakan pada tanggal 21-22 november 2008. Berlangsung sekitar empat jam, mulai pukul 00.00 dini hari sampai pukul 04.30 pagi.

Tetapi menteri keuangan tidak menyangkal kehadiran Robert Tantular malam itu. Robert datang setelah diundang oleh pihak BI. Dan Robert tidak datang seorang diri, tetapi bersama anggota direksi bank Century lainnya. Alasan mengapa Robert diundang, Sri Mulyani menjelaskan karena Robert adalah pihak terkait. Jadi harus datang pada saat rapat. Namun, tambah SM, Robert tidak berada pada satu tempat saat rapat melainkan berada di lantai 2 atau sebelah ruangan jumpa pers ini. Ruang rapat sendiri berada di lantai 3 gedung depkeu, tegas SM.

Makin jelas apa makin membingungkan kasus bank Century ini ???

Babak Baru Skandal Bank Century... Lebih Terang Lagi !!!


Skandal Bank Century memulai babak baru. Setelah Boediono yang juga salah satu aktor utama dalam pengucuran dana " talangan " yang berjumlah Rp 6,7 triliun itu berterus terang kepada media. Pada saat rapat di kantor Departemen Keuangan bersama menteri keuangan Sri Mulyani dan Raden Pardede, hadir pula bos bank Century yakni Robert Tantular. Namun, Boediono menyangkal keikutsertaan Robert dalam rapat itu. Boediono menjelaskan, rapat itu sendiri dilakukan di lantai 3, tetapi Robert berada di lantai 2 kantor Departemen Keuangan. Alasan mengapa Robert bisa berad di kantor Departemen Keuangan, Boediono menjelaskan karena Robert merupakan pihak yang bertanggungjawab atau dia adalah bos bank yang sedang dalam krisis. Jadi Robert diundang oleh Boediono selaku Gubernur Bank Indonesia.

Dari senayan, pihak angket akan segera mengungkap skandal ini. mengingat waktu kerja mereka hanya dua bulan untuk mengungkap skandal ini. Jadi pansus harus bekerja ekstra. Setelah salah satu anggota pansus mengungkapkan, pansus mempunyai bukti rekaman antara Sri Mulyani dengan Robert Tantular, beberapa pihak sangat menyayangkan anggota pansus yang mengungkapkan kepada media itu. Karena ini semua belum pasti. Tetapi jika itu memang benar adanya, biarlah diungkapkan kepada publik agar masyarakat tenang. Biar rakyat tahu seberapa bersishkah " tokoh " yang bekerja untuk kepentingan rakyat. Digaji pula dengan uang rakyat.

Dari istana, staf ahli bidang hukum Denni Indrayana mengungkapkan adanya kriminalisasi terhadap Boediono dan Sri Mulyani. Sama seperti kasus Bibit dan Chandra. Padahal belum ada bukti kalau Boediono dan Sri Mulyani melakukan perbuatan melawan hukum. Denni menambahkan, Boediono dan Sri Mulyan telah melakukan keputusan yang tepat atas pengucuran dana " talangan " itu. Apalagi saat itu juga masih ada nuansa krisis global yang membahayakan ekonomi Indonesia jika bank Century tidak segera ditolong.


Sampai mana kasus bank Century ini akan bermuara ??
Sampai kantor Bank Indonesia dan Kantor Departeman Keuangan saja, apa akan sampai ke kawasan jalan merdeka ???
Kita tunggu saja hasil kerja para penyidik..

Sabtu, 12 Desember 2009

Bank Century Yang Bikin Indonesia Terhambat Melangkah....

Kasus Bank Century menuju babak baru. Kali ini DPR, dalam hal ini panitia angket ( pansus ) beredar rumor mempunyai rekaman perbicaraan antara Sri Mulyani dengan Robert Tantular ( bukan Mpu Tantular lhoo ) . Berembus kabar, isi rekaman itu ialah Robert Tantular meminta Sri Mulyani umtuk segera mencairkan dana Rp 6,7 triliun dengan alasan karena Bank Century terkena dampak krisis ekonomi global dan akan segera menjalar kesektor lain jika tidak segera ditalangi. Namun, DPR belum membeberkan isi rekaman asli tersebut.

Dipihak lain, staf hukum atau staf pengacara menteri keuangan membantah adanya rekaman antara menkeu dengan Robert Tantular. Namun, tidak menyangkal jika menkeu pernah berhubungan telephon saat rapat jum'at dini hari itu dengan Robert Tantular. Ia menjelaskan hubungan telephon itu bukan berisi seperti yang diberitakan media.

Bank Century merupakan kasus kesekian kali yang terjadi di Indonesia. Sebelumnya pada zaman orde baru juga terjadi kasus serupa yakni BLBI. Uang rakyat berjumlah triliunan dibawa perampok berkedok bos-bos bank yang bangkrut pada saat itu. Namun, pemerintah nampaknya sama sekali buta akan kejadian masa lalu yang mengakibatkan Indonesia terpuruk dengan mengandalkan utang. Bayangkan, utang Indonesia berkisar ribuan triliun. Mau bayar pakai apa ??? Mungkin satu-satunya cara membayar utang dengan berhutang kembali. Hahahahaa..

Rakyat sangat marah atas kasus Century itu. Puncaknya terjadi kemarin pada tanggal 9 Desember 2009 yang tidak lain bersamaan dengan hari anti korupsi sedunia. Mulai dari Mahasiswa, LSM, rakyat jelata, bahkan massa pro-SBY pun turun kejalan menuntut penyelesaian kasus Century itu. Namun, massa pro-SBY agak sedikit berbeda dalam menyuarakan aspirasinya. Massa itu menuntut penuntasan kasus Century dengan cepat dan tepat, tetapi juga meminta rakyat Indonesia tidak memfitnah kepada SBY.

Kita tahu, kasus Century telah membawa-bawa SBY. Karena ada indikasi dana Century sebagian mengalir kekantong tim sukses kampanye SBY-Boediono. Namun, pihak SBY membantah keras-keras tudingan tersebut. Bahkan SBY sendiri yang membantahnya. " itu fitnah dan tidak mungkin kami lakukan perbuatan biadap itu " tutur SBY.


Masa, malam-malam dini hari cuma tiga orang ngomongin duit Rp 6,7 triliun ????
Jangan gila doooooooonk...

Uang Rp 6,7 triliun itu bisa menyekolahkan gratis ratusan ribu anak miskin, dan mensejahteakan rakyat Indonesia. Apalagi buat beli otak-otak yang ada di depan kampus saya, bisa sampai kampung halaman saya di Purwokerto kali. Malah lebih... Hahahahaaaaa...

SBY harus berkaca pada cermin yang bersih, bukan cermin yang kotor. Apalagi cermin pecah. Semoga SBY selalu ingat janju waktu kampanye. Amin..

Sabtu, 17 Oktober 2009

Kekuatan Baru Pemerintahan SBY... Makin kuat kah ???

Masa jabatan SBY yang pertama akan segera berakhir. Dan masa jabatan kedua pun dimulai nanti setelah acara pelantikan pada tanggal 20 Oktober 2009. SBY pun sedang mencari sosok yang akan dijadikan menteri dalam kabinet Indonesia Bersatu jilid dua nanti. Partai sibuk menyodorkan beberapa nama kadernya ke SBY untuk dijadikan menteri dalam kabinetnya, hal ini telah disepakati oleh SBY dan masing-masing partai setelah melakukan kontrak politik. Partai yang sudah pasti berkoalisi adalah PAN, PKS, PPP, PKB, GOLKAR. Sementara PDI-P masih malu-malu kucing untuk menyodorkan nama kadernya ke SBY untuk dijadikan menteri dalam kabinetnya. Namun, Partai Gerindra dan Partai Hanura sudah memutuskan menjadi oposisi.


Seberapa kuat pemerintahan SBY jilid dua nanti ??
Jika kita lihat ke Parlemen, partainya SBY menguasainya. Apalagi ditambah partai koalisinya. Lembaga itu sudah pasti mengikuti apa kemauan SBY. Berbeda dengan masa pemerintahan jilid satu, kritikan selalu datang jika SBY mengeluarkan keputusan yang berbeda pandangan dengan sang oposisi, yakni PDI-P. Bagaimana pemerintahan jilid dua mendatang ? Apakah Parlemen akan vokal mengkritik kebijakan SBY ?? Masih belum pasti, karena PDI-P bisa saja ikut berkoalisi dengan Demokrat. Jika benar berkoalisi, maka kekuatan pemerintah nanti akan super kuat.
Karena hanya ada dua partai yang oposisi, yakni Gerindra dan Hanura. Keduanya tidak akan melawan ratusan kursi DPR jika mengkrtitik SBY.

Kita lihat saja nanti..

Jum'at, 17 Oktober 2009..

Selasa, 14 Juli 2009

Hukuman Mati.. Setujukah ??

Hukuman mati adalah hukuman terberat dalam tingkatan hukuman yang diterapkan oleh peradilan. Hukuman itu dilaksanakan bila kriteria pembunuhan terjadi dengan sadis, terencana dan ada kejahatan yang dilakukan bersamaan saat membunuh. Namun, apakah layak seseorang yang telah membunuh dengan kejam dan terencana dihukum dengan hukuman mati ? Menurut saya sangat tidak pantas jika pembunuh dihukum hukuman mati. Itu jelas melanggar HAM, pelanggaran HAM berat. Menurut saya, bila kita akan mengadili seseorang maka kita tidak harus melanggar HAM. Apalagi berkaitan dengan hak hidup manusia. Memang, ada agama " islam " yang membolehkan hukuman mati bila ada pembunuhan. Namun, perlu diketahui juga dalam hal ini hukuman mati lebih baik tidak dilakukan " dimaafkan " , tetapi pembunuh harus membayar denda.

Jika alasan peradilan menerapkan hukuman mati untuk memberi efek jera kepada pembunuh, itu sangat tidak masuk akal. Coba kita memakai hati nurani, perasaan orang yang mengetahui akan mati ? Tak bisa membayangkan bagaimana perasaan terdakwa..
Indonesia sudah beberapa kali menjalankan hukuman mati, diantaranya kepada terdakwa teroris bom Bali 1 yakni Imam Samudera, Amrozi, dan Ali Ghufron. Selain itu pernah dilakukan kepada perampok kejam dll. Namun, menurut saya sangat tidak pantas bila hukuman peradilan harus mengambil nyawa manusia. Itu jelas melanggar HAM ! Apapun alasannya !

Hanya karena merampok " untuk membiayai keluarganya " yang susah harus menjalani hukuman mati " si martil " . Tapi, apa yang dialami para koruptor di Indonesia ? Mereka hanya dihuum 1 sampai 5 tahun penjara saja. Padahal dampak dari perbuatan biadab para " tikus jelek " itu lebih menyengsarakan rakyat. Milyaran uang negara masuk kantong manusia biadab itu. Hukuman 1 sampai 5 tahun itu juga msih dipotong masa tahanan. Apa kata dunia ?

Sekali lagi, saya sangat tidak setuju dengan penerapan hukuman mati didunia, khususnya di Indonesia. Banyak negara yang telah menghapus hukuman mati. Negara yang meninggalkan sistem hukuman di Indonesia saja sudah menghapus hukuman ini, masa Indonesia belum.

Mari kita junjung hak hidup manusia " pembunuh sekalipun " . Dan kita junjung hak azasi manusia di dunia.