Sabtu, 12 Desember 2009

Bank Century Yang Bikin Indonesia Terhambat Melangkah....

Kasus Bank Century menuju babak baru. Kali ini DPR, dalam hal ini panitia angket ( pansus ) beredar rumor mempunyai rekaman perbicaraan antara Sri Mulyani dengan Robert Tantular ( bukan Mpu Tantular lhoo ) . Berembus kabar, isi rekaman itu ialah Robert Tantular meminta Sri Mulyani umtuk segera mencairkan dana Rp 6,7 triliun dengan alasan karena Bank Century terkena dampak krisis ekonomi global dan akan segera menjalar kesektor lain jika tidak segera ditalangi. Namun, DPR belum membeberkan isi rekaman asli tersebut.

Dipihak lain, staf hukum atau staf pengacara menteri keuangan membantah adanya rekaman antara menkeu dengan Robert Tantular. Namun, tidak menyangkal jika menkeu pernah berhubungan telephon saat rapat jum'at dini hari itu dengan Robert Tantular. Ia menjelaskan hubungan telephon itu bukan berisi seperti yang diberitakan media.

Bank Century merupakan kasus kesekian kali yang terjadi di Indonesia. Sebelumnya pada zaman orde baru juga terjadi kasus serupa yakni BLBI. Uang rakyat berjumlah triliunan dibawa perampok berkedok bos-bos bank yang bangkrut pada saat itu. Namun, pemerintah nampaknya sama sekali buta akan kejadian masa lalu yang mengakibatkan Indonesia terpuruk dengan mengandalkan utang. Bayangkan, utang Indonesia berkisar ribuan triliun. Mau bayar pakai apa ??? Mungkin satu-satunya cara membayar utang dengan berhutang kembali. Hahahahaa..

Rakyat sangat marah atas kasus Century itu. Puncaknya terjadi kemarin pada tanggal 9 Desember 2009 yang tidak lain bersamaan dengan hari anti korupsi sedunia. Mulai dari Mahasiswa, LSM, rakyat jelata, bahkan massa pro-SBY pun turun kejalan menuntut penyelesaian kasus Century itu. Namun, massa pro-SBY agak sedikit berbeda dalam menyuarakan aspirasinya. Massa itu menuntut penuntasan kasus Century dengan cepat dan tepat, tetapi juga meminta rakyat Indonesia tidak memfitnah kepada SBY.

Kita tahu, kasus Century telah membawa-bawa SBY. Karena ada indikasi dana Century sebagian mengalir kekantong tim sukses kampanye SBY-Boediono. Namun, pihak SBY membantah keras-keras tudingan tersebut. Bahkan SBY sendiri yang membantahnya. " itu fitnah dan tidak mungkin kami lakukan perbuatan biadap itu " tutur SBY.


Masa, malam-malam dini hari cuma tiga orang ngomongin duit Rp 6,7 triliun ????
Jangan gila doooooooonk...

Uang Rp 6,7 triliun itu bisa menyekolahkan gratis ratusan ribu anak miskin, dan mensejahteakan rakyat Indonesia. Apalagi buat beli otak-otak yang ada di depan kampus saya, bisa sampai kampung halaman saya di Purwokerto kali. Malah lebih... Hahahahaaaaa...

SBY harus berkaca pada cermin yang bersih, bukan cermin yang kotor. Apalagi cermin pecah. Semoga SBY selalu ingat janju waktu kampanye. Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar